Tuesday, July 7, 2009

SHTERATE ITU SEDERHANA


Salam ya lur,
"Sepak bola itu sederhana.
Tetapi, hal yang paling sulit
adalah memainkan sepak bola sederhana" (Johan Cruyff, Kompas 21/6-09)

Agar lebih meriah maka huruf tebal itu diganti SH Terate aja,  tentunya bagi kitas ini ya lur hehehe. Sungguh buerat rasanye klo ngebayangi SH Terate yg bueesar dengan tanggung jawab yg buesar pula, akan lebih entheng/ringan  dan bergairah gitu jika saja bisa dijadikan sederhana, la wong ya nyatanya gitu. Aye renungkan mulai dari ajaran phisik  tk 1 :36 jurus utama, kuncinya ya mung satu,  tk 2:  15 jurus, kuncinya ya mung satu, lebihs tk 3:  1 jurus, kuncinya ? gak ada hehehe, Klo mas Hardi mo belajar di umur 25 tahunan saya jamin pasti lulus dengan nilai A (spt Mas Imamlah, karena nurutqu mas Imam itu disahkan tk 1 tahun 56 an, hitung sendirilah yg lain yao). Ajaran non fisik/spirit (ual)? Ooh sangat guampang la wong ….cuma menyingkap tabir aja kok repot nunggu sampek 15 tahun ditambah wangsit. Di luaran, yang namanya selubung/tirai/tabir/(warana) hati nurani itu ya NAFSU, dan secara umum ada 4 nafsu yang pokok yaitu Amarah, Aluamah, Supiyah dan Mutmainah. Amarah warnanya merah, klo wayang ya Dasamuka penuh angkara-murka klo ngomong dimulai dari " EEE Yo bandhaku, ya donyaku, ya Kuasaku", ndak seneng klo ada yg melebihi, suka marahs, wis to pokoknya hari senin melulu. Aluamah ini warnanya hitam klo wayang ya seperti Kumbokarno, senengnya makan apasaja klo perlu ya bangsane aspal, beton dllsb. habis makan tidur. Klo si Supiyah ini warnanya kuning wayangnya Sarpokenaka, senengnya ya senengs melulu, lebihs klo ngeseks. Lha kalo Mutmainah itu warnanya putih wayangnya Gunawan Wibisono senengnya ya ketenangan, kedamaian, yang logiss gitu, masalah  sederhana dibuat njlimet  tapi hebat. Yang unik semuanya ndak mau ngalah dan terus berperang. Jadi?..... ya kalo itu tabir/nafsu telah tahu dan disingkap maka akan tahu sang mutiara hidup. Para legacy itu sangat faham beliau hanya kasih metoda menyingkap aja (pencak, kebatinan/khestelleg, pernafasan/semedi/khesah), maksudnya ya ndak bisa dihilangkan lha wong selama masih menjadi manusia, selama itu pula nafsu itu  hidup dan jaya hehehe. (Aqu kok jadi ingat lagunya Wak Haji Oma Irama:"  kenapa e knapa minuman itu haram, kenapa e kenapa yang enaks itu diharamkan ? itulah perangkap syetan").  Teori dari leluhur yang gampang adalah jauhi 5 Ma (Minum, Madat, Main, Maling, Madon).Yaaaa...memang gitu gampang diucapkan tapi huangel/suliiit klo dilakoni /dimainkan  seperti sepak bola sederhana itu. Contohnya ya aye sendiri aye itu klo bangsanya Minuman nehilah paling cuman bir, itupun klo dibeliin teman. Madat? woo ndak pernah ngrokok walaupun dikasih, Main/judi paling cuman klo ronda supaya gak ngantuk. Maling ?ndak lah yao wong ndak ada yg dimalingi, paling kertas sisa ujian. Medok/Wanita? wah ini yg suliiit gimano lha wong serba gandhes-luwes-merak ati, lencir kuning nemu-giring,  baunya harum mewangi sepanjang hari apa ndak mumet my head? (padahal satu aja dari Ma dilakoni maka Ma yg lain pasti ngikut lha wong masih dulure je ...hehehe). Mohon koreksi ya lur Agus (yg pernah jadi "ronin" nda yeyen W-9 smg) itu ada istilah berbau Arab, juga Sing Wenang dari blog Alangs Kumitir tentang falsafah  Ma  Lima dari Jawa (ben gak ilang Jarwane/biar gak hilang pengertiannya). Makan  Kupat dari Lo dhuwur, Abang Jampang kiyer-kiyer. Latihan baru empat  kali  kepala kemepyur, memang tak gampang jadi SH-er. Waassayang................................22/6-99



__._,_.___



__,_._,___

Thursday, May 21, 2009

PertanDingan Antar Rayon Se-DKI Jakarta

Agak Telat Nih Postingnya, Buat dulur-dulur di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bkasi, jangan lupa dan lewatkan event Pertandingan Antar Rayon Se- DKI jakarta.
Acara ini diadakan pada :
HARI : Kamis-Sabtu
Jam : 08:00 WIB s/d Selesai.
Tempat : Padepokan Pencak Silat Indonesia TMII

Hadir dan meriahkan event ini Ya ...
Cetak Halaman Ini

Sunday, May 3, 2009

Mencari bibit atlet Silat dari UIN Jakarta

DALAM rangka mencari bibit atlet berbakat dibidang seni bela diri, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) komisariat UIN Jakarta mengadakan lomba pencak silat se-Jakarta Selatan. Babak penyisihan digelar Sabtu, (25/4) diikuti oleh 100 peserta dari 12 rayon di Jakarta Selatan. Peserta dibagi menjadi tiga kategori yaitu pra remaja, remaja, dan dewasa.

Acara dibuka dengan sambutan dari ketua Federasi Olahraga Mahasiswa (Forsa) UIN Jakarta Yusuf dan Ketua Cabang pencak silat PSHT Dr Suratman SH. MH. MM. Rencananya acara ini akan digelar setiap tiga bulan sebagai ajang latihan peserta dan sosialisasi pencak silat sebagai seni bela diri asli Indonesia kepada generasi muda.

"Lomba diselenggarakan untuk menyaring bibit-bibit atlet pencak silat yang berpotensi bersaing dalam tingkat kejuaraan se-Jakarta hingga sea games," jelas Ahmad Sugiono Ketua Komisariat PSHT UIN Jakarta.

Dewan juri dalam perlombaan ini terdiri dari lima orang yaitu Robi dan Sukisno dari PSHT UIN Jakarta, Serta Imam Malik, Rahmadi, dan Nunung perwakilan rayon Jakarta Selatan. Peserta yang lolos ke babak semi final 25 orang yaitu kategori pra remaja tujuh partai, kategori remaja 8 partai dan kategori dewasa 10 partai. Penilaian dewan juri berdasarkan teknik, gerak, serta seni peserta.

Lomba yang memperebutkan piala bergilir I, II, dan III serta juara Terbaik, adalah pertama kali diselenggarakan di UIN Jakarta. Nampak hadir mahasiswa dari berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) memberikan semangat kepada peserta yang sedang bertanding.

"Acara perlombaan ini menjadi ajang promosi PSHT di kalangan mahasiswa UIN Jakarta, karena anggota kami baru 10 orang. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan minat mahasiswa terhadap seni bela diri khas Indonesia ini," tegas Sugiono.* (Dwita Yuswandari)

Wednesday, April 1, 2009

Simulasi Pertandingan



Simulasi pertandingan antar rayon Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan. Di sini ajang bertemunya bibit atlit pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan, Insya Allah akan di laksanakan pada :

Tanggal     : 25 - 26 April 2009
Jam          : 09:00 - 12:00 WIB
Tempat     : Komisariat UIN Syarif Hidayatullah
                  Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Be there, or left behind ....

Sunday, March 1, 2009

Ajaran Mas Imam Koessoepangat

Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diberi akal dan nafsu, sedang makhluk lain ada yang hanya diberi akal dana ada yang hanya diberi nafsu. Nafsu mutmainah adalah berbuat kebaikan (nafsunya Malaikat), nafsu supiyah adalah iri, dengki (nafsunya syaiton), nafsu aluamah adalah rakus (nafsunya binatang), dan amarah adalah pemarah (nafsu syaiton). Dan bersyukurlah manusia diberikan semua keempat nafsu. Namun harus hati-hati menggunakan keempat nafsu, karena keempat nafsu itu ada keburukan dan kebaikannya, harus sesuai dengan suasana dan tempat (empan lan papan). Dalam ilmu Jawa "papat kiblat limo pancer". Yang empat adalah nafsu dan pancer adalah diri kita. Jadi bagaimana kita bertindak dalam kehidupan sehari-hari, menuruti nafsu yang mana. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Tuhan YME. Seperti yang terkutip dalam Al-Qur'an : manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepadaku.


Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diberi akal dan nafsu, sedang makhluk lain ada yang hanya diberi akal dana ada yang hanya diberi nafsu. Nafsu mutmainah adalah berbuat kebaikan (nafsunya Malaikat), nafsu supiyah adalah iri, dengki (nafsunya syaiton), nafsu aluamah adalah rakus (nafsunya binatang), dan amarah adalah pemarah (nafsu syaiton). Dan bersyukurlah manusia diberikan semua keempat nafsu. Namun harus hati-hati menggunakan keempat nafsu, karena keempat nafsu itu ada keburukan dan kebaikannya, harus sesuai dengan suasana dan tempat (empan lan papan). Dalam ilmu Jawa "papat kiblat limo pancer". Yang empat adalah nafsu dan pancer adalah diri kita. Jadi bagaimana kita bertindak dalam kehidupan sehari-hari, menuruti nafsu yang mana. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Tuhan YME. Seperti yang terkutip dalam Al-Qur'an : manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepadaku. Sebetulnya letak semua permasalahan didunia ada disini. Manusia dalam menjalankan segala aktifitas hidupnya harus punya niat untuk beribadah. Pertama kali semua perbuatan manusia yang dinilai adalah niatnya sesudah itu baru perbuatannya. Maka dari itu apabila kita hendak menjalankan aktifitas hidup hendaknya berniat untuk beribadah " Karena Allah (Lillahi ta'ala), aku akan menjalankan tugas hidup) Bismillahirohmannirohim". Apabila ini semua dapat dilaksanakan maka baru dapat dikatakan manusia berbudi luhur (dalam Islam disebut bertaqwa). Puncak segala macam ibadah dalam Islam adalah Taqwa. Manusia berbudi luhur adalah manusia yang berbakti kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Kedua orang tua 3. Guru Berbakti kepada Tuhan YME adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya seperti yang tercantum dalam Al-Qur'anul Karim. Namun bagi orang Islam tidak hanya itu dan lebih baik pula untuk menjalankan sunnah Nabi Muhammad saw. Karena tuntunan hidup manusia Islam dlam penjabaran dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau adalah ibarat Al-Qur'an berjalan. Berbakti kepada kedua orang tua adalah juga merupakan kewajiban kita, karena mereka berdualah kita ada dan keluar ke dunia ini. Betapa berat mereka (terutama ibu) mengandung kita selama + 9 bulan, serta membesarkan kita hingga dewasa. Betapa besar pengabdian mereka untuk membimbing kita, memberikan penghidupan kita, hingga kita dapat hidup mandiri tanpa bantuan mereka lagi. Pengabdian yang tak dapat diukur berapa jumlah dan panjangnya. Dan kita tak bisa membalas budinya hingga impas dengan apa yang mereka berikan kepada kita. (HR. Muslim " Surga itu ada ditelapak kaki ibu"). Memahami dari hadits tsb bahwasannya surga itu ada di telapak kaki ibu, betapa besar dan agung seorang ibu menurut Islam. Hendaklah kita bersujud/sungkem kpd ibu. Dan kewajiban pula sebagai seorang anak adalah mendoakan kedua orang tua baik waktu masih hidup maupun sudah meninggal. Terkutip dalam Qur'an "terputuslah amal perkara seseorang ketika ia mati kecuali tiga perkara : Sodakoh Jariyah, anak soleh yang mendoakan orangtuanya, ilmu yang bermanfaat. Berbakti kepada Guru adalah juga merupakan kewajiban kita karena kita telah bertahun-tahun dibimbing untuk menimba ilmu agar kita pandai, mengerti, memahami serta mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh. "Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa". Menilik dari mutiara tsb sangatlah sesuai dengan apa yang telah diberikan guru untuk kita hingga kita menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, nusa bangsa dan seluruh umat manusia. Guru bukanlah hanya di sekolah semata namun semua orang yang telah memberikan bimbingan ilmu kepada kita adalah guru. "Guru digugu lan ditiru" makna yang agung bagi sebutan seorang guru, karena ia contoh suri tauladan bagi para bimbingannya. Namun tidak terlepas dari unsur Islam manusia berbudi luhur adalah manusia yang Eling marang Pangeran Kang Maha Dumadi. Dan perbuatannya dapat dijadikan suri tauladan bagi sesamannya. Jati diri manusia, " manunggaling kawulo gusti" dalam istilah Jawa merupakan ilmu Jawa tingkat tinggi. Manusia yang sudah bisa merasakan adanya Tuhan dalam dirinya sendiri. Manusia seperti ini dalam segala tindak tanduknya selalu diilhami oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Apa yang dikerjakan sesuai dengan apa yang dirasakan. Manusia itu punya bentuk batin yang tidak kelihatan oleh orang lain namun kelihatan oleh dirinya sendiri. Namun begitu tidak semua orang bisa melihat bentuk batinnya ini, kalau tanpa melalui lelaku. Dengan lelaku inilah manusia baru bisa melihat bentuk batinnya sendiri. Laku ini berat untuk dijalani bagi orang awam. Namun orang yang bisa menjalaninya berarti orang ini dapat dikatan orang linuwih. Hal laku ini seperti yang pernah dijalani dalam cerita pewayangan yaitu Brataseno (Bimo) ketemu Dewa Ruci. Dewa Ruci adalah bentuk batinya Bimo sendiri maka dalam pewayangan Dewa Ruci digambarkan Bimo kecil (Semua bentuk tubuhnya mirip Bimo namun kecil). Betapa berat laku yang dijalani Bimo sehingga dia menemui bentuk batinnya sendiri, sehingga ia bisa "manunggaling kawulo gusti". Bisa merasakan adanya Tuhan dalam dirinya.Badan manusia, hartanya semua ini adalah titipan Tuhan semata yang harus dijaga agar tak diganggu oleh orang lain maupun makhluk lain. Manusia diberi kepercayaan untuk menjaganya, dan yang dipercaya juga harus memberikan tindakan nyata atas kepercayaan yang telah diberikan. Yakni menggunakan badan serta harta untuk tujuan kebaikan, jangan digunakan hanya untuk kesenangan dan kenikmatan semata, sebab titipan ini tidak untuk dibuat kesenangan dan kenikmatan akan tetapi digunakan untuk hal-hal yang mendatangkan barokah. Agar kelak dikemudian hari apabila titipan ini diambil kembali oleh yang punya, tidak akan disiksa, karena salah menggunakan titipan. "Manusia dapat dimatikan, manusia dapat dihancurkan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih percaya pada dirinya sendiri." Manusia dapat dimatikan oleh orang lain kalau ia dibunuh, dapat pula dihancurkan missal ia dibakar atau digilas akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan kalau manusia itu masih percaya pada dirinya sendiri (batinnya sendiri). Batin inilah puncak segala kekuatan manusia karena batin manusia akan selamanya benar, belum pernah ada cerita kalau batin manusia itu bohong atau salah. Karena memang batin adalah hati kecil paling dalam yang tak akan pernah berbuat kesalahan, Hati kecil ini memang diciptakan oleh Allah agar manusia percaya pada dirinya sendiri sehingga akan terhindar dari bujukan dan rayuan syaiton. Manusia berbuat benar karena Allah, manusia berbuat salah karena nafsu kemungkaran hasil bujukan syaiton. Namun sesungguhnya kalau manusia mau percaya pada hati kecilnya sendiri tentunya tidak akan berbuat salah. Walaupun kita sudah mati dan berada di alam kubur kebenaran yang ada pada diri kita akan tetap hidup untuk selamanya, karena kebenaran adalah milik Allah swt. Dan apabila kita mati dalam kebenaran tentunya hati kita di alam barzah akan mendapat ketenangan dan kedamaian. Sesuai dengan janji Allah seperti terkutip dlm Qur'an " Orang yang berjuang di jalan Allah (kebenaran) akan mendapatkan sorga sebagai penggantinya" Dalam Islam jati diri manusia ya manusia itu sendiri bentuk lahir batinnya. Islam tidak mengajarkan manusia untuk menjalankan laku seperti dalam ilmu Jawa. Bagaimana manusia itu akan bertindak ya dia sendiri yang menentukan. Manusia hidup sudah ditakdirkan dalam "Lauful Makhfud" Manusia tidak tahu dan tidak bisa merubah takdir ini. Manusia hanya bisa merubah nasibnya, karena nasib manusia berada ditangan manusia itu sendiri. Manusia hidup hanya dicipta untuk beribadah semata, "seperti diatas". Islam is rasional. Nabi dalam sunahnya juga tidak pernah mengajarkan manusia untuk bertapa seperti dalam dongeng. Manusia hanya diwajibkan islah, hijrah (menyendiri, meninggalkan tempat) apabila dalam suatu kaumnya sudah rusak (tak bermoral) namun sudah diberi peringatan juga tidak mau berubah. Hanya kita disunahkan untuk banyak berdzikir dan beribadah. Dalam setiap kesempatan apapun rasanya kita bisa menjalankan kedua hal tersebut. Namun kadang kita lupa, karena semakin banyaknya kebutuhan hidup dan semakin rumitnya hidup ini. Jatidiri dalam Islam adalah manusia yang bertaqwa, karena kunci menjadi manusia Islam sejati adalah Taqwa. Manusia diahadapan Allah yang dinilai bukanlah harta, isteri, anak, namun hanya ketaqwaannya. Manusia yang sudah bisa menjalankan perintah serta menjauhi larangannya. Seperti Nabi atau alim ulama lainnya yang patut dijadikan contoh. Manusia yang seperti inilah yang sudah bisa menemukan jatidirinya. Nrimo ing pandum (menerima apa adanya sesuai dengan pemberian rizki dari Allah swt. Manusia yang tidak iri atau dengki melihat orang mendapat kesenangan dan kenikmatan. Apabila ia mendapat kenikamatan rizki ia bersyukur dan apabila ia mendapat kesusahan rizki iapun tetap bersyukur dan tidak mengeluh. Apa yang dihadapannya dan apa yang dikerjakannya adalah merupakan takdir semata. "Sepiro gedhening sengsara yen tinampa among dadi coba"

Cetak Halaman Ini

Tuesday, February 24, 2009

Salam Persaudaraan !

Selamat datang di blog Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan. Blog ini merupakan wadah komunikasi sekaligus sebagai public relation-nya Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan.
Blog ini terbuka untuk semua kalangan Warga dan siswa Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan untuk dapat menyampaikan aspirasi, tulisan, gambar dan hal-hal lain yang berkenaan dengan kegiatan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan.
Insya Allah isi blog ini bermanfaat, karena isinya Insya Allah bukan hanya kegiatan yang berkaitan dengan Pencak Silat saja, namun juga akan berusaha mengangkat profil-profil orang yang telah sukses, sukses dalam arti orang yang telah mengukir prestasi baik dari olah raga maupun kehidupan.
Sebagai contoh Ketua Cabang: Mas Rachman, beliau menurut admin merupakan orang yang sangat berdedikasi. Dulu ketika saya masih siswa ketemu beliau di Rumah Almarhum. Mas Edhie SP, ketika beliau masih berpangkat prajurit, seingat saya belaiau selalu mengatakan di mana pun warga berada missinya adalah membuka tempat latihan, bukan untuk memperbanyak massa namun lebih untuk memperkenalkan PSHT ke masyarakat karena memang Persaudaraan Setia Hati Terate bertujuan mulia. Dan ketika saya menjelang warga, beliau, Mas Rachman (red), dengan biaya sendiri mengirimkan utusan 2 calon warga dari D.I Aceh (nama NAD waktu itu), karena kebetulan saat itu mas Rachaman sedang tugas di Aceh. Agaknya untuk profil Ketua Cabang ini akan kita baca lebih lengkap di artikel selanjutnya saja, dan nanti Insya Allah bukan hanya ketua cabang yang kita ungkap profilnya, tapi banyak lagi profil tokoh Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang lainya, khususnya yang berdomisili di Wilayah Jakarta Selatan akan di muat di blog ini sebagai motivasi kita sebagai Warga atau calon warga Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan untuk lebih maju.
Kontribusi dari pembaca sangat dinantikan agar blog ini ramai. Jadikan blog ini sebagai sarana berbagi, komunikasi dan menyampaikan aspirasi anda khususnya untuk kemajuan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Jakarta Selatan.

Salam,



Imam Malik
Admin